Senin, 19 September 2011

bintang dan bulan part two


            Bintang … akankah  dia mencintai bulan? Hanya Tuhanlah yang tahu perasaan bintang yang sesungguhnya …Sementara bulan terus berharap …baiklah kita lanjutkan kisahnya …
            Suatu malam saat bulan sedang melakukan aktivitasnya sehari-hari yang tak lain berotasi dan berevolusi. Mengingat janji bulan pada bumi pada bagian satu telah diceritakan. Bulan melaksanakan janjinya, bulan menampakkan senyuman termanis dan sinar terindah yang pernah ada, sinar yang diberikan matahari dahulu padanya. Bulan purnama itulah namanya.
            Tidak ada satu pun makhluk ciptaan tuhan yang tidak suka akan purnama bulan. Begitu manis dan indah. Hari itu bertepatan pada suatu tahun cahaya yang istimewa. Setiap berapa tahun cahaya, semua planet yang mengitari matahari akan berbaris bersama-sama mengitari matahari. Sehingga setiap planet bisa saling bertegur sapa. Planet bumi amat dekat dengan venus dan merkurius. Mereka bertiga memang berteman. Merkurius adalah planet yang dekat dengan Matahari namun tak sedekat matahari dan bulan dahulu saat planet-planet belum diciptakan.
            Merkurius berperawakan agak gelap namun terang kebiru-biruan cukup tampan untuk dipandang. Bersifat bijaksana layaknya abang. Sedangkan venus berperawakan terang keorange-orengean indah tampan dan imut. Venus bersifat tegas dan berjiwa setia penuh kasih sayang. Itulah sahabat-sahabat terdekat bumi.
            Saat purnama ini, venus melihat bulan dengan amat terkagum-kagum. Memang sebelumnya venus sudah menyukai bulan, karna keceriaan bulan dan kelakauan bulan yang apa adanya pe-de dan lucu. Lama venus memandang bulan. Makin hari bulan trlihat manis di mata vennus, ingin rasanya venus juga bisa berkomunikasi dengan bulan seperti teman yang lainnya. Dan suatu hari bumi mmperkenalkan venus dan merkurius dengan bulan. Bulan begitu supel sehingga tak cukup lama untuk akrab dengan dua planet itu.
            Lama waktu berlalu, bulan masih sibuk memikirkan bintang, sementara venus sibuk memikirkan cara untuk lebih dekat dengan bulan. Maka suatu hari venus menyatakan cintanya pada bulan, bulan terkejut dan tersanjung, namun bulan masih amat mencintai bintang. Sehingga lan menolaknya, akan tetapi venus tetap mencintai bulan sampai kapan pun. Ia tetap setia pada bulan. Yah itu haknya venus.
            Kembali pada bintang, sebenarnya bintang memiliki teman dekat bernama komet Harley dan satelit mars. Komet Harley, dingin, bercahaya cukup tampan dan bersifat bijaksana, bergerak cepat namun tepat menuju tujuannya, komet Harley terlihat begitu dingin namun hangat dan juga berperasa. Sedangkan satelit mars begitu lucu, mungkin pintar tapi satu hal yang pasti dia seperti kakak yang suka menghibur.
            Ok . Next to the story. Cerita ini, terlepas dari bulan. ia tidak tahu apa yang dibicarakan oleh bintang dkk. Dan para pembaca pun tidak boleh tahu. Singkat cerita, salah satu teman bintang diperintahkan oleh Rabb untuk setiap 4 tahun sekali berpindah tempat melewati bumi. Maka, bintang pun menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan rasa yang tak terbendung itu pada bulan. hei, kenapa bintang tak memerintahkan satelit mars saja ya? Apakah satelit mars terlalu bodoh untuk itu? Tidak. Karna sesuai karakter satelit mars terlalu jujur dan tak pandai mengolah kata seperti komet Harley. Ehem, bisa dikatakan komet Harley lebih pintar dari satelit mars.
            Ok. Cukup tentang itu. Ini bagian inti dari yang pembaca tunggu-tunggu. Apakah isi hati bintang sebenarnya?
            Hari dimana komet Harley bertugas untuk berpindah tempat melewati bumi, komet Harley akan bercerita dan memancing perasaan si bulan terhadap bintang. Lalu sesampainya komet Harley pada bumi, dan ia bertemu bintang. Ia memperkenalkan dirinya bahwa ia adalah teman bintang. Komet Harley bertanya kepada bulan. Wahai bulan mengapakah engkau selalu melihat bintang? Bulan menjawabnya dan menceritakan mengenai matahri kepada komet Harley. Komet Harley tersentuh, dan amat tersanjung dengan cerita si bulan. Saat si komet Harley mau mengatakan isi hati sang bintang kepadanya, tiba-tiba waktu komet habis dan komet pun harus meninggalkan bumi dan bintang.
            Dari perjumpaan itu, bulan bertanya-tanya dlam hati, mengapakah tiba-tiba si komet bertanya seperti itu kepadanya?  Apakah bintang menyukainya? Ia terlihat begitu bahagia sekaligus gundah dan bingung. Maka ia minta pendapat pada teman satelit bumi lainnya yang slalu berada disisinya. Si satelit bumi lainnya itu pun berkomentar. Wah  itu pasti utusannya bintang. 63 persen dia mungkin juga mencintaimu bulan. Wah  mendengar komentar satelit bumi lainnya itu bulan amat riang gembira. Sehingga malam itu ia pun bersinar walau saat itu bukan purnama. Indah  sekali. Namun itu belum pasti kan? Ah! Peduli amat yang penting aku bahagia sekarang bulan pun terus bersinar.
            Sementara bintang bimbang, apakah si komet sudah menyampaikannya pada bulan?  Ah! Bintang gundah dan bimbang, lalu kemudian bintang tak mampu lagi menahan rasa gundah itu. Pada akhirnya, ia  pergi mengunjungi mars untuk bertemu dengan sahabat lamanya si satelit mars.
            Satelit mars amat senang dengan kedatangan sahabat lamanya itu, sudah lama bintang tak berkunjung. Dalam hati si satelit mars bertanya ada gerangan apakah  si bintang itu datang mengunjunginya. Maka, si satelit pun bertanya dan si bintang menjelaskan panjang lebar. Si satelit mars pun mengerti dan bintang pulang ketempatnya lagi.
            Kedatangan bintang ke planet mars yang amat dekat dengan bumi itu, diketahui oleh bulan. bulan pun semakin riang dan merasa bahwa apa yang dikatakan temannya itu benar bahwa memang si bintang menyukai bulan.bulan kian bercahaya seindah-indahnya membuat semua terpesona akan cahayanya. Karna gejolak hati si bulan begitu melejit-lejit, si bulan pun ingin menanyakannya pada si satelit mars.
            Tak panjang lebar, si bulan langsung menanyakannnya pada si satelit mars. Wah, si satelit bingung nieh harus bicara dari mna dan apa? Akhirnya si satelit mars bertanya balik apakah bulan suka bintang. Bulan jujur dia suka bintang, namun bulan sadar bahwa bulan menyukai pluto. Si satelit mars yang lucu itu pun terkejut? Lalu dia menjawab bahwa tidak semua yang kita lihat itu sama dengan yang aslinya. Bulan bingung maksud dari perkataan si satelit. Ia pun bertanya apa maksudnya? Si satelit menjawab bahwa si bintang dari sejak dahulu sudah ada yang ia sukai. Ha?! Shock! Bulan serasa mau pecah. Sinarnya langsung redup. Namun ia berusaha tersenyum kepada satelit mars. Bulan bertanya kembali, apakah si bintang itu membencinya? Dan kenapa bintang tak mau berkomunikasi dengannya? Si satelit menjawab karna ia ingin menjaga jarak namun bintang tidak membenci bulan. Bulan pulang dengan redupnya terdiam tanpa bicara tidak pada bumi tidak pada temannya tidak juga pada venus. Selalu redup.
            Dua kali hatinya jancur karna dua cahaya. Ia membanci cahaya. Membenci dirinya yang terlalu ge-er. Membenci. Hingga tiap saat tiap hari dia menangis muram. Menangis. Menangis. Dan menangis. Ia melepas cahaya yang diberikan matahari atas persetujuan Tuhan. Bumi redup di malam hari. Setiap malam terasa dingin manusia kesusahan. Dan matahari semakin panas.
            Tuhan sedih akan bulan. mungkin inilah catatan dan janji Tuhan. Bahwa dunia hanya sementara. Bulan pecah hancur berkeping-keping mati hangus hilang melayang diangkasa dan keluar dari galaksi bima sakti dan masuk dalam black hole. Bumi tak bisa hidup tanpa bulan bumi pecah atas izin Tuhan umat manusia sampai pada titik dimana disebut KIAMAT.
            Hilang. Semua hilang. Bulan mati karna cinta. Bumi ikut mati karna cinta pada bulan.
            Cinta. Jika kau mencintai kau harus tanggung resikonya. Jika kau mencintai kau harus tahu apa itu cinta. Namun karna taka da sesuatu pun yang dapat mengerti atau mendefenisikan arti cinta dengan jelas. Maka cinta hanyalah sebuah hal yang abstrak. Cinta kehidupan yang begitu sadis juga pembunuh yang begitu manis. Itulah cinta.

Bulan dan bintang hanya sebuah cerita abstrak cinta untuk orang yang pernah  jatuh cinta dan pada akhirnya benar—benar jatuh terpuruk.

The end ….

Writer: kiki ayu winarni

bintang dan bulan part one


Suatu hari si bulan sedang lelah untuk beredar pada garis edarnya. Dibalik keletihan sang bulan, dalam hati bulan berdoa, “Wahai Sang Penguasa Jagat Raya, tolong kirimkanlah ciptaanMu yang dapat membuat ku semangat menjalani rutinitasku”. Dalam kerjapan doa si bulan ternyata nun jauh di seberang planet yang beredar terdapat bintang yang mengintip si bulan. Bintang terus memperhatikan bulan yang memanjatkan doa pada Sang Pencipta sambil terus mengerjakan tugasnya mengelilingi bumi. Bintang terus menatap bulan dibalik planet yang sedang berotasi dan berevolusi.
Tanpa sadar si bulan terus memohon pada Sang Khalik dengan tulus. Kemudian si bulan membuka matanya dan mulai semangat kembali. Terlihat si bulan sedang tertawa riang pada satelit lain,tersenyum pada semua planet yang melintasinya. Si bulan memang sederhana tak secantik dan seindah satelit lain. Bulan tak bercahaya namun bulan selalu tulus menjalani tugasnya tak pernah menampakkan kesedihannya. Selalu senyum dan tertawa. Ehem, si bulan memang tak  seterang yang lainnya tak secantik yang lainnya namun senyuman dan ketulusannya amat manis.
Kembali pada si bintang, diam-diam mungkin bintang terpana akan senyum manis si bulan. Tiba- tiba planet yang menutupi bintang beredar menjauh dari bintang, sehingga bulan sadar ternyata ada bintang sedari tadi. Pikiran mulai berkecamuk di kepala bulan. Oh apakah bintang melihat kearah ku? Apakah  bintang sedari tadi melihatku? Melihatku? Melihatku? Bulan bingung dan salah tingkah, kemudian bulan memberanikan diri untuk melihat bintang, trnyata bintang terus menatap kearah bulan. Oh mungkin bulan memang hanya ge-er, mana mungkin bintang yang bersinar terang itu,yang dipuja bnayak planet dan satelit melhatnya? Pikir si bulan. Namun tatapan bintang tak lepas dari bulan.
Waktu terus berjalan seperti tak rela melihat bulan menderita kebingungan. Malam akan berganti siang sehingga bulan harus berevolusi pulang dan sepertinya bintang pun harus pulang. Sehingga diantara perpisahan bulan dan bintang itu, kedua ciptaan Tuhan itu terus saling berpandangan.
Dalam hati si bulan, ia terus bertanya-tanya oh apakah bintang benar-benar melihat dirinya? Tidak, itu pasti tidak mungkin! Pikiran terus berkecamuk  di kepala bulan. Hei, akankah bulan jatuh cinta pada sang bintang? Mungkin saja, karna bulan tak pernah merasakan apa itu cinta yang sebenarnya. Ia tak pernah merasakan cinta selain kepada Sang Khalik dan sebuah kisah lama. Namun setiap saat si bulan terus memikirkan sang bintang.
Semenjak hari itu di setiap pergantian malam ke siang, si bulan terus menanti si bintang agar mereka bisa pulang bersama. Ternyata si bintang selalu berada di belakang sang bulan setiap kali mau pulang namun mereka tak pernah berada pada satu jalur. Akan tetapi bintang tetap memperhatikan si bulan.
Hal ini membuat bulan berfikir yang aneh-aneh. Akankah si bintang mencintai si bulan? Sementara apakah bulan mulai merasakan cinta?
Pernah suatu hari si bulan sedang duduk termenung pada galaksinya menunggu pergantian waktu untuk pulang, si bulan sambil berzikir pada Sang Khalik, membuka mata lebar seperti membaca sebuah novel, dia terlalu berkonsentrasi pada zikirnya, tiba-tiba tanpa disadari si bulan, si bintang sudah duduk di sebelahnya memperhatikan si bulan, seperti ingin menyapa tapi tidak. Hanya duduk dan diam, si bulan tak menyadari hal itu karna si bintang tak berbicara. Lalu di setiap zikir yang diucap si bulan hatinya berdesir kencang, bulan terkejut dan heran perasaan ini apa? Lalu bulan melirik kesampingnya ternya ia baru sadar bahwa bintang duduk di sebelahnya.
Ingin rasanya si bulan menyapa si bintang, Hai bintang kau mau ke jalur mana? Sepertinya jalur pulang kita sama, mungkin kita bisa pulang bersama?. Namun mulut bulan terlalu kelu untuk mengucapkannya. Karna rasa cinta itu terlalu bertumpuk di dalam dada si bulan sehingga bulan hanya menunduk melanjutkan zikirnya dengan tidak konsentrasi. Degupan jantung bulan saat bintang berada di sampingnya terlalu cepat. Hei apakah bintang merasakan hal yang sama? Ia pun tak sedikitpun berbicara pada si bulan.
Lalu bintang menjauh pergi, hati bulan kecewa dan menyesal kenapa tidak bisa memberanikan diri untuk menyapa si bintang! Hei! Dikejauhan bintang tetap menatap sang bulan. Siang pun muncul, bulan dan bintang berpisah kembali.
 Begitulah setiap harinya, sampai suatu hari ia teringat kisah lamanya, cinta pertama si bulan. Dia adalah matahari. Matahari begitu mencintai si bulan. Sebenarnya dahulu bulan dan matahari selalu bersama-sama. Selalu akrab. Matahari sangat mencintai sang bulan, bulan selalu dihujani meteor yang jahat karena iri terhadap senyuman yang tulus si bulan. Maka setiap tahun meteor selalu menghujani sang bulan hingga wajah bulan berlubang, bulan malu. Dia tak pernah lagi tersenyum, matahari yang tak melihat senyumannya lagi bersedih hati. Kemudian matahari memberikan sebagian cahayanya pada bulan agar bulan tampak manis kembali meski ia harus kehilangan sebagian cahayanya. Ketulusan matahari dulu membuat bulan terharu, bulan sekarng tambah manis dan banyak dipuja orang ia selalu trsenyum. Matahari selalu setia pada bualn selalu ada di saat bulan membutuhkan pertolongan.
Sampai suatu hari Sang Khalik  memanggil  matahari. Matahari diperintahkan agar jangan bersama sang bulan karna manusia amat membutuhkan perbedaan waktu. Adam diturunkan dari surga bersama Hawa ke bumi sehingga Tuhan harus menentukan garis edar demi manusia. Masya Allah betapa Allah sangat memikirkan umatnya.
Matahari dan bulan saling mencintai, namun mereka berdua lebih mencintai Sang Penciptanya. Sehingga mereka menerima Qodo dan Qodar nya Allah. Dan pada akhirnya bulan dan matahari berpisah dan selamanya tak pernah bisa bersatu. Sebelum mereka berpisah, matahari berpesan pada sang bulan, Bulan, meski kita takkan pernah bisa bertemu kembali takkan pernah bisa bersama kembali, janganlah kau bersedih karna aku selalu mencintaimu. Sebagai kenangan yang takkan pernah hilang, aku berikan sebagian cahaya yang kupinjami ini untukmu. Selamanya di malam hari kau akan tetap bersinar terang. Tetaplah tersenyum meski kau mengalami hal yang paling sulit. Suatu saat bulan kau akan bertemu cahaya  pling terang yang juga mencintaimu. Dia akan menggantikan posisiku.
Bulan menyimpan cahaya matahari selamanya, tak ada yang bisa bulan katakan saat itu, ia amat bersedih, amat berduka, amat terpukul. Setiap saat ia berdoa  pada Sang Khalik demi keselamatan Matahari. Hingga saat ini, bulan tetap mencintai matahari  namun setiap saat juga bulan menanti cahaya paling terang yang pernah matahari katakan.
Dan sekarang bulan sadar bahwa bintang mirip dengan matahari. Meski bintang tak seterang matahari, bintang tak  sehangat matahari, bintang tak juga seramah matahari namun bintang penuh misteri yang membuat bulan terus memikirkannya. Sepintas, setiap bulan mengingat bintang atau melihat bintang, selalu ada bayangan matahari dibelakangnya. Oh bintang apakah kau yang selama ini aku cari si cahaya yang dipesankan oleh matahari saat pesan terakhirnya? Begitulah pikir bulan.
 Bulan yang selalu periang, selalu menyapa satelit-satelit, android-android, dan planet-planet, bahkan sepatah kata pun tak mampu keluar dari mulut bulan untuk menyapa sang bintang? Jantungnya terlalu berdegup kencang saat bertemu bintang di jagat raya itu. Selalu kelu dan berat untuk berucap.
Pada suatu hari, bulan merasa sudah tak sanggup lagi untuk  tidak berbicara pada bintang. Dan pada suatu kesempatan saat petugas-petugas malam berkumpul untuk bekerja pada galaksi-galaksinya masing-masing, bulan memberanikan diri menyapa bintang. Hai bintang…akan tetapi si bintang hanya diam tanpa suara hanya melihat tanpa menyapa balik. Bulan tidak patah semangat yah ini mungkin salah bulan. Bintang mungkin tidak mengenal bulan, jadi untuk apa bintang menyapa balik.
Dan keesokan harinya, saat bulan ingin melihat bintang pada galaksinya, tiba-tiba bulan melihat bintang sedang berbincang ria dengan pluto. Bulan bersama teman satelitnya, hanya bisa melihat saja. Bulan kehilangan semangat untuk menyapa si bintang. Pluto. Yah dia merupakan bintang yang paling dekat dengan planet-planet yang ikut berevolusi. Mempunyai cahaya sendiri, kecil imut-imut, bintang yang menarik.
Dalam hati, bulan amat kecewa dan membodohi dirinya sendiri. Mana mungkin bintang terang itu suka padanya yang gelap ini. Pluto memang cocok sekali dengan bintang. Apalagi bintang selalu tertawa berbincang dengan pluto. Dengan bulan? Bintang tak pernah menegur sapa balik pada bulan. Bulan menangis, muram, tanpa senyuman lagi, hingga cahaya yang dipinjami matahari pun meredup. Hingga keadaan di bumi setiap malamnya selalu gelap.
Sang Penguasa Jagat Raya kasihan melihat bulan yang bersedih, Ia memanggil bumi untuk menghibur sang bulan. Tuhan tak ingin manusia yang Ia cintai gelap pada kegelapan malam. Tuhan ingin melihat bulan tersenyum.
Maka pada suatu hari, bumi menyapa bulan, hei bulan kenapa kau selalu muram? Kau tak pernah lagi menyinari umat manusia yang berada di perutku? Sebenarnya bumi enggan sekali menyapa apalagi beribincang-bincang dengan bulan, entah kenapa bumi dan bulan saling membenci. Kalau saja bukan perintah dari Sang Khalik mana mau bulan berevolusi pada bumi. Dan bumi pun tak sudi si bulan jadi satelitnya. Bumi bertanya pada bulan pun itu bukan kemauannya, dia hanya melaksanakan perintah Tuhan saja.
Namun, lambat laun si bumi menyadari senyuman manis si bulan, kelembutan, dan ketulusan si bulan. Ternyata bulan tak semenyebalkan yang aku kira  ya?  Batin si bumi. Akhirnya bumi jatuh cinta pada sang bulan, bulan pun tidak lagi membenci si bumi, karna ternyata si bumi itu tak seegois yang dia kira. Bulan bercerita mengenai bintang, bumi sedikit miriss namun bumi berusaha untuk membantu si bulan demi mengembalikan senyum bulan yang manis itu. Tidak ada yang bisa menolak mengelak akan sinar manis si bulan saat dia purnama. Lalu si bumi berikhrar bahwa ia akan mengembalikan senyum si bulan! Walau dia tahu bahwa hatinya akan terluka nanti.
Bulan, aku akan cari tahu hubungan pluto dengan bintang. Kau tenang saja disini. Begitulah janji si bumi. Lalu bumi mencari tahu tentang itu. Dia meminta tolong pada debu-debu angkasa untuk menyelidiki hubungan antara bintang dan pluto. Sampai suat hari bumi mendapat kabar dari debu angkasa bahwa memang bintang memiliki hubungan dengan pluto, tapi hubungan itu hanya sebatas saudara, bintang merasa sayang dan cinta terhadap pluto mungkin karena ia menemukan cahaya yang persis dirinya namun pluto merupakan cahaya imut yang kecil. Begitulah papar debu. Namun, debu juga mengkhawatirkan bahwa bintang mungkin juga memiliki perasaan lebih terhadap pluto karna pluto dan bintang adalah rasi yang sejenis. Ia juga melaporkan bahwa bintang dan pluto sering terlihat bersama-sama pada galaksi bima sakti ini. Juga banyak anderoid-anderoid di sekitarnya percaya bahwa bintang dan pluto adalh sepasang kekasih yang cocok, namun teman-teman bintang memantah hal itu mereka bilang bintan belum menentukan yang special di hatinya dan satu lagi pluto ternyata sudah mempunyai kekasih. Akan tetapi, debu memperjelas infonya yang tahu tentang perasaan bintang, adalah bintang itu sendiri.
Setelah mendengar laporan debu yang panjang lebar itu, bumi segera memberitahukannya pada bulan. Perasaan bulan pun lega namun bercampur kebimbangan yang amat besar lebih besar dari sebelumnya. Bulan punya kesempatan, tapi bulan tak bisa berbuat apa-apa. Meski pluto sudah mempunyai kekasih, dan bintang hanya menganggap pluto adiknya. Kemungkinan bahwa bintang mencintai pluto lebih dari sekadar adik sangat besar dan kemungkinan pluto menyukai bintang lebih  dari kakak pun amat besar. Apalagi mereka selalu bersama.
Bulan hanya bisa memandang bintang dari jauh. Terkadang bintang melintasi bulan saat bulan sedang bercanda dengan teman satelitnya. Namun baik bulan ataupun bintang taka da yang menyapa. Teman satelit bulan pernah berkata bahwa bintang itu ramah dan bulan terkejut bintang tak pernah menyapa ku? Dalam hati bulan, apakah benar bintang benci bulan? Ataukah justru malah sebaliknya?  Ah bulan pusing, bulan menjalani hari-harinya dengan dipenuhi pikiran tentang bintang, hingga kini bulan belum tersenyum juga bumi di malam hari semakin gelap.
Hal ini membuat bumi bersedih hingga seringkali bumi menangis dan menghujani manusia di dalamnya. Lalu kemudian perlahan-lahan bumi mendekati si bulan, menghibur sekaligus menyuport bulan. Bulan senang bulan sedikit tersenyum sekarang memang bukan purnama yang ia perlihatkan hanya bulan sabit. Tapi keindahannya membuat orang terkagum-kagum termasuk bumi. Bumi kini tak bisa lagi membendung rasa cintanya, bulan terlalu manis untuk bersedih, ia harus tertawa, harus purnama, begitu tekad bumi! Maka suatu hari bumi menyatakan rasa cintanya secara tidak langsung pada bulan. Bulan tersanjung akan cinta dan perhatian yang bumi berikan. Dan pada akhirnya bulan berfikir dan teringat dengan seruan anak manusi adi bumi. Mengapa hendak menginjak bukit yang tinggi jika tanah yang datar setia ditapaki. Ya piker bulan mengapa ia harus menanti dan berharap bintang yang ternag itu untuk digapai jikalau bumi lah yang lebih dekat dan memperhatikannya. Akhirnya bulan menrima bumi, bulan terus setia berevolusi terhadap bumi terus menyinari bumi.
Bumi amat bahagia sekali, bumi amat senang,bumi amat mencintai sang bulan. Sayang disayang, cinta sejati tak kan pernah bisa pudar cinta sejati tak bisa pupus, tak bisa dilupakan. Jujur saja bulan memang menyayangi bumi, mencintai  bumi mengasihi bumi, namun bulan tidak bisa untuk melupakan bintang, karna bulan percaya bintang lah cahaya yang disebut matahari. mungkin matahari akan sangat sedih jika dia tahu kalu bulan bersama bumi. Bulan bingung, bulan tidak ingin menyakiti bumi, bulan tidak ingin mengeewakan bumi, tapi hati tak pernah bisa berbohong kalau bulan mencintai bintang. Selamanya tak kan pernah bisa berubah. Tidak bulan tidak bisa menjadi kekasih bumi. Tidak! Bulan mencintai bintang! Sehingga bulan mengungkapkan perasaannya pada bumi bahwa bulan tak bisa menjadi kekasihnya. Bumi yang amat mencintai bulan sangat terpukul ia berkali-kali memohon pada bulan untuk tetap berada disisinya tetap menjadi kekasihnya. Biarlah barang 2 atau 3 tahun bulan tak memikirkannya tak memperdulikannya namun bulan haruslah tetap menjadi miliknya menjadi kekasihnya.
Tidak! Maafkan aku bumi semenit pun kini aku tak mampu melepaskan bayangan bintang di hati ku. Tegas bulan, sehingga bumi terpaksa melepaskan bulan. Bumi tak pernah bicara pada bulan begitupun bulan. Namun akhirnya bumi sadar bahwa cinta memang tak selamanya harus memiliki. Akhirnya bumi meminta maaf pada bulan atas keegoisannya. Bulan aku akn tetap mencintaimu dan menyayangimu mungkin taka da lagi yang bisa mengisinya di hatiku. Hatiku hanya ada kamu bulan, bulan aku lepaskan engkau, kejarlah cintamu, tapi jangan pernah tinggalkan aku. Bulan trharu akan ketulusan hati sang bumi, sebagai balasannya, bulan berjanji pada bumi setiap tanggal 14 dan 15 hijriyah dia akan menyinari bumi dengan purnamanya. Bumi setuju.
Namun, kisah cinta antara bulan dan bumi terdengar sampai ke telinga bintang? Dan hingga kini bintang belum tahu bahwa bulan dan bumi sudah lama tidak menjadi sepasang kekasih. Bulan hanyha setia berevolusi karna perintah Tuhannya. Bintang semakin jutek saja dengan bulan membuat hati bulan semakin sedih. Bulan berdoa suatu saat nanti bintang bisa merasakan cintanya.
Suatu pagi disaat ada perkumpulan galaksi semua penduduk  galaksi bima sakti di seruh berkumpul tanpa melalaikan tugasnya masing-masing. Nah pada saat itulah bintang dan bulan bertemu. Bintang enggan menyapa tapi seperti ingin menyapa hanya melirik sepintas. Ternyata bulan terlihat begitu supel terhadap yang lainnya bulan banyak disapa planet-planet dan cahaya-cahaya lainnya tersenyum dimana-mana. Mungkin tersirat di hati bintang untuk juga berbincang-bincang dengan bulan. Namun tak sepatah kata pun bintang bersuara kepada bulan. Bulan menyerah untuk diam dia bersikap biasa dan menyapa bintang dan pada akhirnya walau singkat bulan dan bintang akhirnya bertegur sapa. Berbasa-basi. Ada sebuah android bertanya akan hubungan bulan dengan bumi, menapa bumi tidak hadir di acara perkumpulan ini? Bulan menjelaskan bahwa mungkin bumi terlalu sibuk. Dan ada satelit yang sering bersama bulan berbicara bahwa bulan dan bumi sudah berpisah. Oh!  Akhirnya bintang tahu akan hal itu.
Bulan dan bintang…. Sampai saat ini bulan belum tahu apa yang ada di dalam hati bintang yang sebenarnya? … dan ada sebuah planet bernama venus yang kecil dan tampan mulai memperhatikan bulan sedari tadi. Venus juga teman bulan tapi akankah bualn menyadari bahwa venus juga menyimpan rasa terhadap bulan? …
Ingin tahu kisah selanjutnya tentang bulan dan bintang? Akankah bintang jatuh cinta juga kepada bulan? …. Tunggu kisah selanjutnya … dan coba lihat di langit apakah  ada bulan purnama disertai bintang yang bergermelap? … jika ada itu pasti bulan dan bintang yang sedang bercinta dibawah naungan jagat raya Sang Khalik.
To be continued …..
Writer: Kiki Ayu Winarni
Special for my screat sweet heart

Senin, 25 April 2011

Loe, Gue, dan Dia

            Pagi itu gue sangat gembira. Semenjak tadi, gue senyum-senyum sendiri. Gue seneeeeng banget ... tapi juga deg-degan. Tau kenapa? Coz ... bentar lagi gue bakal ketemu sang pujaan hati!!! Tapi rasanya lama banget yah 15 menit itu??? Duh ... dimana sih do’i???
            Tiba-tiba pintu gue diketuk. Tok. Tok. Tok. Dada gue semakin deg-degan, jantung gue serasa mau copot tapi gue langsung tarik nafas dan ...
            “Asalamualaikum ... “, suara cowok gue, Sandi, waah ... cowok gue ganteng bangeeet ... gue melayang nih ...
            “Hey ... White? Jawab dong salamnya, kok malah bengong?”, Sandi heran sambil gerak-gerakin tangannya di depan muka gue. Gue sadar sambil tergagap-gagap.
            “Eh ... ah ... aduh sory ... waalaikumsalam, ehm ... blue mau langsung pergi or masuk dulu nih?”
            “Kita langsung pergi aja yach ... “, jawab Sandi.
            Ok deh..............jawab dengan senyum manis gue. Gue dan Sandi, cowox gue, pergi jalan-jalan ketaman wisata, sebenarnya nama gue Keyz, tapi sandi manggil gue white dan gue manggil Sandi,blue...........tau knapa? Sini gue jelasin..... loe tau kan arti white and blue. White itu artinya putih, putih itu artinya bersih, bersih itu suci, suci itu cinta so white = cinta klo blue...artinya biru itu melambangkan kedamaian, kedamaian akan menimbulkan kasih sayang.... so, blue = sayang... he..he....
Ada juga yang bilang ( temen sandi sich ) klo white itu putih, putih itu awan sedangkan blue itu biru, biru itu langit. Langit dan awan yang selalu berdampingan di bumi tak ada yang memisahkan, memberikan warna dibumi....oh......so sweet.
            Sesampainya di Taman Wisata, kami duduk di bawah pohon yang rindang, o-bercerita, foto-foto, bercanda .... banyak deh .... pokoknya gue seneng benget hari itu.

* * *
            Kriiiiiing !!! Suara beker gue ngebangunin tidur gue.
            “Hoammgh ... “, pagi itu gue langsung semangat untuk sekolah coz gue ... mau ... ketemu ... itu tuh ... Sandi !!! my love ...
            “Keyz sarapan dulu ntar sakit perut”
            “OK ! dech bunda kyu ... “
            Sampai di sekolah bener dugaan gue , Sandi dah duduk di depan kelasnya sambil ngeliatin gue, senyum ke gue, gue juga bales donk senyumnya ... wah bagi gue, senyum Sandi tuh sarapan pagi yang paling enak dan ngenyangin trus kayak batre semangat bagi gue.
            Tapi seluruh kebahagiaan itu seakan sirna bagai es yang mencair, dari kekal, beku, kini mencair kemana-mana hingga habis terserap tanah. Ini berawal dari Sandi yang nitipin hp-nya ke gue , awalnya gue gak mau ngebuka-buka hp-dia tapi entah kenapa, gue gak tau dorongan dari mana tau-tau gue udah buka hp dia. Gue liat kotak masuk dia, aduuh........... hati gue rasanya hancur, jantung gue rasanya tak berdetak lagi, dan darah gue naik sampe-sampe wajah gue merah padam. Oh my god!! Kenapa dia tuh tega banget sama gue!!.
            Gue liat kotak masuknya penuh sms dari Reva, mantan dia, yang sekarang sekolah di SMA plus Seranai Malaysia. Isinya “ sayang gi ngapain? Kangen yah”..................... ah pokoknya banyak deh!. Nyakitin bangettau gak!!! Sbeeel.....!!.
            Yang paling nyebelin kenaoa gue gak bisa nangis! Gue curhat sama Roy, Allex, dan Defi mereka adalah sahabat gue,
            “Sandi selingkuh.............”
            “Apaa???!!!” jawab Roy, Allex, Defi barengan.
            “Serius loe??”tanya Roy “gak mungkin!”
            “Setahu gue Sandi itu gak kayak gitu orangnya!”respon Allex.
            “Gak kayak gimana?! Gue tuh emang uda nyangka kalo di tuh playboy! Tampangnya aja kayak pendiem tapi sebenernya dia itu buaya!”, kesal Defi.
            “Udah, def, sekarang kita tanyaja sama keyz,”Roy nenangin Defi.
            “Keyz, loe tenang yah, sekarang loe gak usah sedih, kan ada kita-kita yang ada selalu ada disamping loe”!hibur Roy.
            “Iya, Keyz, Sandi juga, relainlah, cowox di dunia nih gak Cuma diya, masih banyak kok yang lain!”timpal Allex,” mank diya selingkuh siapa sich?”
            “sama Reva”lirih gue.
            “Apa?! Reva??!, kaget Defi “ Emank gue uda nyangka, kalo Reva sama Sandi tuh sebenernya belum putus! Mereka itu masih jadian! Jahat banget sih tuh Sandi!”
            “yah uda Keyz, loe gak usah pikirin, sekarang loe putusin ja dia”, Allex yang paling paling tenang pun kasih keputusan buat gue.
            “Yah gue setuju dengan  Allex”, timpal Roy.
            “Gue juga “, timpal Defi.
Memang tadinya gue uda mikir kayak gitu tapi gue ragu dan akhirnya keputusan gue udah bulet, gue harus mutusin dia sekarang juga. Gue narik nafas dan..................
            “Gue bakal mutusin dia sepulang sekolah.”Sepulang sekolah gue ditemenin Defi untuk mutusin Sandi.”
            “Sandi, sebaiknya kita putus,” dengan berat hati gue ngomong kayak gitu sumpah!gue paling gak mau ngucapin ke sandi.
            Sandi terbelalak langsung natap mata gue”Apa?!putus??!! gue liat matanya berkaca-kaca, hati lembutku bilang kalo dia gak salah buktinya ja matanya berkaca-kaca tapi yang yang paling dominan adalah hati egoku bilang loe gak usah ketipu sama sandiwaranya, itu semua bullshit! Sampe akhirnya gue berkata:

            “Iya putus! Mungkin ini yang terbaik untuk kita”
            “Tapi kenapa?! Jawab Sandi “Apa salah gue?”
            “Hah ??? loe masih tanya apa salah loe?gak nyadar loe udah nyakitin gue?! Hati gue panas, abiz tu orang uda buat salah tapi pura-pura gak tau,” terserah loe, loe cari tau sendiri apa keselahan loe! Yang jelas kita putus, titik.”

***

            Malamnya hp gue berdering, dengan malas gue angkat.
            “Halo “ klik mati. Gue jadi kesel.
            “Dasar! Kalo mau nelpon tuh nelpon, gak usah misscall-misscall. Gak tau pa orang lagi patah hati!.” Tanpa sadar hp tadi gue banting ke kasur, eh tuh hp ngelompat langsung cepet-cepet gue tangkep.
            E-e-eh....... Aduh sorry hp gue emosi, jangan ngelompat donk ntar rusak, klo lagi stress gue emang rada-rada gila. Malamnya gue bener-bener boring, tiba-tiba hp gue berdering lagi ada sms, gue buka,
            Isinya : mlm Keyz, sorry gue ganggu
                         Loe udah putus ya sama Sandi. Kenapa?
                         Balas, dari: Erik
            Gue sempet bingung kenapa Erik tau ya klo gue udah putus sama Sandi?. Trus ngapain Erik sms gue padahal dia gak pernah tu sms and kok dia tau nomor gue?. Ah peduli amat! balas aja deh daripada bengong mendingan sms-an.
Gue balas :
Mlm juga rik, ga ganggu ko
Iy  gue udah putus sama Sandi, dia selingkuh sama Reva, sebel deh.
Gak lama dibalas :
            Ooo gitu........
            Mmm..... gini gue mau tanya,
            Tapi agak nyimpang, kenapa loe gak pake jilbab ja
lebih pantes klo loe pake jilbab?
Busyet!!! Ni cowox nyimpangnya jauh amat! Dasar cowox aneh! Tapi gue masih balas mumpung pulsa banyak!
            Mmm.... sebenernya sih gue pengen pake jilbab
            Tapi dilarang sama bokap and nyokap gue, gak tau kenapa?
Dibalas lagi :
            Ooo....
            Keyz, gue mau tanya, loe sekarang gak ada yang punya kan?
Gue balas :
            Ada donk, gue kan punya nyokap gue, punya Tuhan pastinya
Dibalas :
            Aduh Keyz maksud gue cowox, loe gak punya cowox kan??
Jantung gue berdegap, kenapa ya si Erik nanya kayak gitu, jangan-jangan..... ah jangan G-R dulu!!!
            Oh klo cowox sih gak punya.
Lama gak dibalas, tiba-tiba dibalas :
            Klo gitu, boleh gak gue jadi cowox loe??
            Balas.
What?!! Aduhh.... koq ada yang langsung nembak sih? Ah! Ini namanya kesempatan. Daripada gue jomblo, sendirian, bengong, mendingan gue terima ja nih! Tapi, Sandi gimana?? Eh dasar goblok, Sandi kan udah nyakitin gue?!! Gue minta waktu ja deh ma Erik.
            Aduh rik, gue gak tau harus jawab apa
            Sekarang, gue lagi pusing, gue mau nenangin diri dulu
            Besok gue janji, gue bakal ngasih tau jawabannya. Ok?
Dibalas dengan singkat :
            Ok! Met malm Keyz
Gue balas:
            Met malam juga Erik
Gue tidur dengan gelisah.

***
  
Paginya gue sekolah dengan malas tapi gue tetep senyum donk..... tapi jujur gue ngerasa kehilangan gak ada sandi lagi yang nungguin gue datang ke sekolah dengan senyumannya. Sekarang yang tersenyum ke gue adalah Erik. Gue seneng sih tapi......... kok Erik sih kenapa gak Sandi?
Pulang sekolah biasanya gue dianter sama Sandi tapi sekarang gue............ sendiri........... sedih tau! Pulang sekolah gue langsung tidur, gak makan siang. Gak nafsu!.
Jam 16.00 gue dibangunin.
“Keyz bangun ada temem kamu tuh didepan”, bunda ngebangunin.
“Aduh ! siapa sih dateng, gak tau orang lagi tidur apa?!”, gerutu gue.
“Eh gak boleh gitu, ayo sana cepet”, bujuk bunda.
Dengan malas gue keluar, pake celana pendek, tampang acakan, maklum kondisi patah hati. Gue cari-cari orangnya gak ada.
            “Kemana orangnya?” tiba-tiba muncul Erik!!! Spontan gue terkejut! Gue langsung masuk sambil teriak,” tunggu bentar ya Rik!”. Gak lama gue keluar trus nyuruh Erik masuk.
            “Sorry ya Rik, rumah gue berantakan.”
            “Ah gak apa-apa kok.”
Kami ngobrol-ngobrol, gue sempet terhibur juga dengan kedatangan Erik, gue bisa ketawa riang. Ternyata Erik orangnya asyik, nyenengin trus gemesin. Abiz dia tuh agak nyebelin sih, ditambah pipinya yang hampir nyamain gue chubby, punya lesum pipi kanan-kiri lagi!!. Iiiih..... gemesss.....
Udah agak sore dia mulai ke inti pembicaraan.
            “Keyz jawaban loe apa semalam?”
Jantung gue berdetak seakan-akan nadi gue berhenti berdenyut. Gue bingung harus ngomong apa? Menolak atau menerima ? Jujur gue mulai bersimpati sama Erik, akhirnya gue beranikan diri nerima dia.
            “jawaban gue iya”. What ?!!! gue tadi ngomong apa??? Gue jawab iya??? So gue pacaran donk sama Erik??? Aduh! koq gue cepet banget ambil keputusan??? Kenapa???
            “Huuuh! Gue seneng banget ngedengernya. Makasih ya Keyz. Gue pulang dulu ya”.
            “Eh..... he-eh... hati-hati ya”.
OMG!! Kenapa gue terlalu egois ambil keputusan!

***

            Braak!!!
            “Sial!!! Kesal Sandi di kamarnya, ia membanting kan tubuhnya ke atas bed-nya”.
            “Gue emank goblok!!! Kenapa sms Reva gak gue hapus”. Gak lama cairan basah hangat mengalir dari mata ke pipinya.
            “White.... kenapa loe tega mutusin gue.... ‘.
            “Loe tau gak sih? Gue gak bisa nerima ini...”
            “Loe tau gak?? Klo Reva itu bukan siapa-siapa gue.....”
            “Reva itu Cuma adek angkat gue”
Sandi nangis sambil mukulin tangannya ke atas bednya, tiba-tiba kamarnya di ketuk. Tok..tok...tok...tok.
            “Sandi..... ada temen kamu nak”.
            “Eh..... ya ma, suruh masuk ja”. Lirih Sandi.
Ternyata Riyo, sobatnya.
            “Eh loe yo, loe emang sobat gue, saat gue seneng maupun sedih loe selalu ada disamping gue”, kata Sandi setelah Riyo masuk.
            “Yah..... itulah gunanya sobat Sand”, rendah Riyo. “ Sebenernya masalah loe sama Keyz tu gimana? Kenapa Keyz bisa mutusin loe sih? Emank loe salah apa?
            “Dia salah paham, dia nyangka, gue selingkuh sama Reva, padahal enggak, gue tuh cuma saudara angkat aja sama Reva”, curhat Sandi.
            “Ooo..... kok dia bisa nyangka kayak gitu?”
            “Yaa.... tadi gue nitipin hp gue ke dia, dia baca sms Reva ke gue trus dia marah sama gue dan pulang sekolah dia langsung mutusin gue.”
            “Lha.... loe ni goblok banget sih! Kenapa loe gak hapus dulu sms dari Reva? Coba gue liat sms dari Reva”. Sandi Cuma diem dan ngambil hp dia lalu diberikannya ke Riyo. Riyo baca seluruh sms dari Reva dan balasan-balasan sms Sandi ke Reva. Gak lama dia berkomentar.
            “Pantesan aja Keyz marah dan langsung mutusin loe! Loe keterlaluan banget sih Sand, kenapa sih loe sms-an kayak gitu, meskipun cuma sebagai adik-kakak, tapi kan sms loe tuh parah banget!”
           “Iya gue tau, gue salah!jadi gue harus kayak gimana donk?? Gue bingung??” aku Sandi.
            “Yah udah loe calling aja si Reva, bilang ke dia apa yang loe alamin, moga aja dia bisa bantu loe” saran Riyo.
            “Iya loe bener”. Sandi langsung kontak Reva dan jelasin semuanya, Reva ngerti dan mau bantu Sandi.
            “Nah setelah ini insyallah masalah loe beres, sekarang ngebend yuk!”
            “Temen-temen yang laen?”
            “Uda ada di rumah Hendra, gue kesini disuruh jemput loe!” jelas Riyo.
            “Ok bro!” Sandi setuju.
            Saat itu perasaan Sandi begitu lega. Tahukah Sandi kalo gue udah jadian sama Erik yang gak lain adalah temen main bolanya sendiri. Dan gue, tau gak kalo tu semua cuma salah paham. Kini gue terjebak didalam cinta segitiga.

***

            Saat gue mau pergi sekolah, tiba-tiba hp gue berdering, ada sms dari nomor yang gak gue kenal.
            “Keyz ni Reva,loe harus tau klo gue bukan siapa-siapa Sandi, gue sama Sandi tu cuma adik-kakak doank.”
Hati gue rasanya tersambar petir. Kenapa ini semua terjadi sama gue sih?? Lagian kenapa sih baru sekarang Reva kasih tau??? Kenapa gak kemari sih? Gue pergi ke sekolah dengan hati sedih banget. Gue bingung. Jujur gue masih sayang sama Sandi, abiz banyak banget kenangan gue sama dia yang gak bisa untuk dilupain. Sandi tu baik banget sama gue. Tapi di satu sisi, sekarang ada Erik yang setia nemenin gue, yang selalu buat ketawa gue setiap hari, yang sering dateng ke rumah gue, ganggu tidur siang gue, tapi gue seneng banget kalo ngeliat dia. Aduh gue bingung.

***

            “Kak Evo, gue mau curhat ni” kata gue sama Revo, kakak angkat gue yang kerap dipanggil Evo.
            “Iya.... loe mau curhat apa?”, respon Evo.
            “Kak Evo, gue bingung, gue dapet sms dari Reva, katanya dia sama Sandi gak ada hubungan apa-apa. Reva cuma adik angkat Sandi. Gimana dong kak?”
            “Lha mau gimana lagi, loe kan udah jadian ma Erik, loe kenapa sih masih mikirin Sandi?
            “ya..... itu..... gue..... gue......masih...”jawab gue gagap.
            “Loe masih sayangkan sama Sandi?
            “Iya.... kak, gue..... masih sayang”aku gue.
            “Nah.... klo loe sayang sama Sandi, kenapa loe nerima Erik??
            “Itu......... karena gue emosi!”
            “Aduh, Keyz.... Keyz loe cepet banget sih ambil keputusan sekarang jadi rumitkan? Loe sadar gak kalo loe udah nyakitin Erik. Erik tuh sayang banget sama loe Keyz. Erik tuh tulus sama loe. Leo kok tega sih ngelakuin itu sama Erik?”
            “Kak Evo..... awalnya sih gue emang nerima Erik karena emosi tapi lama-kelamaan emosi udah berubah jadi cinta. Erik punya pesona yang beda dari Sandi. Erik itu ngangenin, nyenengin. Gue gak bisa jauh dari dia, gue takut kehilangan dia.”
            “Ok! Gue ngerti perasaan loe.”
            “Kak mau bantuin gue gak?”
            “Yah.... apaan??”
            “Tolong bilangin ke Sandi kalo gue sebenernya juga masih sayang sama dia tapi gue masih bingung nentuin pilihan. Gue gak mau pacaran dulu, sebelum umur 17 tahun. Setelah umur 17 tahun baru gue bakal nentuin siapa yang akan jadi cowok gue” janji gue. “Dan kali ini kak, gue gak bakal main-main, gue serius untuk milih cowok.”
            “Loe janji, loe gak bakal jadian sebelum umur loe 17 tahun” jelas Revo.
            ‘Iy gue janji dengan nama Allah” janji setia gue.
            “Ok! Gue pegang janji loe, gue bantu loe.”
            “Makasi kak Evo.....”.
            “Oh ya! Itu berarti loe mutusin Erik??” tanya Evo.
            “Iya kak! Gue gak mau nyakitin Sandi, kakak tau kalo Erik dan Sandi tu temenan. Tapi kak, apa Erik gak benci sama aku?
            “Enggak, kalo loe gak jadian sama orang lain, Erik gak bakal benci sama loe. Loe tenang aja, ada gue. Gue temen Erik dan bakal ngehibur Erik, ok??”
            “Ok! Sekali lagi thanks ya kak.”
            Evo tersenyum, hati gue agak lega. Tinggal gue mikir 2 tahun tiu lama...... apa gue sanggup ngejomblo??? Satu hari aja gue gak sanggup apalagi 2 tahun.
            Evo nepatin janjinya, dia ngomong sama Sandi sama seperti yang gue suruh tadi. Sandi setuju dan ngucapin terima kasih sama Evo. Dam sekarang gue nepatin janji gue. Gue buat surat yang berisi pernyataan putus.
            Sepulang sekolah gue kasiin surat itu ke Evo. Gue minta Evo kasiin ke Erik karena gue gak sanggup ngasiinnya. Evo ngajak Erik ke rumahnya dulu untuk baca surat dari gue.
            ISI SURAT:
            Erik, mungkin setelah loe baca surat ini, loe bakal benci sama gue, tapi itu terserah loe, itu hak loe, gue sekarang pasrah. Erik, gue sekarang bingung harus ngomong apa sama loe?
            Ya udah, gue harus ngomong jujur sama loe, kalo gue sebenernya masih sayang sama Sandi, gue belum bisa ngelupain Sandi. Sandi itu begitu baik sama gue, begitu banyak kenangan yang belum bisa gue lupain bersama Sandi. Tapi disisi lain, gue gak bisa bohong kalo gue juga sayang sama loe. Loe itu udah ngisi hari-hari gue yang kosong, loe ngehibur gue, loe buat gue seneng, tertawa setiap hari. Gue gak bisa jauh dari leo.
            Erik, gue bener-bener bingung harus berbuat apa? Gue gak mau nyakitin Sandi tapi juga gak mau nyakitin loe karena kalian adalah orang yang gue sayang. Erik, sekarang gue punya keputusan yang bulat, yang mungkin gak bisa loe terima. Erik, untuk saat ini gue ingin sendiri dulu. gue gak bakal jadian sam siapapun, gak juga sama Sandi sebelum gue berumur 17 tahun. Selama dua tahun itu, gue bakal nentuin siapa yang bakal gue pilih. Apakah itu loe atau Sandi atau bahkan kedua-duanya.
            Erik, gue tau loe orangnya pengertian dan dewasa. Loe pasti tau gimana perasaan gue sekarang. Erik, gue harap loe mau nerima keputusan gue. Thanks Erik.
                         
                                                                             Tertanda


                                                                              Keyzila Fira 

            Setelah baca surat itu Erik menjadi kecewa, untunglah disana ada Evo yang ngehibur dia. Erik [ulang dengan keadaan kacau. Gue tau kalo Erik pasti pulang dengan perasaan kacau dan hancur. Tapi adakah yang tau kalo perasaan gue labih kacau dan hancur dibandingkan Eik dan Sandi? Gue udah kehilangan Sandi dan Erik?

***

            Sepulang sekolah, gue enggak langsung makan. Gue langsung tidur karena ggue ngerasa begitu lelah. Baru aja mau rebahan, gue nerima 2 pesan dari hp gue. Dengan gak bersemangat gue buka pesannya.
            Pesan pertama dari Reva
            “Keyz, loe tuh ya, klo masih suka sama Sandi tu bilang aja!, gak usah pura-pura marah. Sekarang puas loe Keyz! Puas! Gue sama Sandi musuhan?!
            Heh! Gue Cuma bisa sabar nerima SMS dari Reva. Seandainya loe tau perasaan gue sekarang Va, loe pasti gak bakal kayak gitu, batin gue. Tapi pesan kedua ini dari Erik yang ngebuat benteng air mata gue runtuh.
            “Keyz gue udah baca surat loe.”
            “Keyz kenapa loe tega banget sama gue.
            “Kenapa loe tega mutusin gue?”
            “Gue kecewa sama loe Keyz!”
Tangan gue gemetar, hp gue terlepas dari tangan, air mata gue menetes, badan gue lemas dan tak terasa gue udah nangis terseduh-seduh. Kenapa semua benci sama gue? Kenapa gak ada yang ngerti perasaan gue?
            Lalu hp gue berdering, dengan keadaan gue yang masih nangis, gue angkat ternyata yang nelpon Erik.
            “Ha... halo” dengan terisak-isak gue angkat telponnya.
            “Hallo, Keyz loe nangis?”tanya Erik.
            “Ya iyala gue nangis masa’ ketawa? Gue sedih tau?!”
            “Gue.... gue gak ingin mutusin loe tapi gue harus ngelakuin ini. Pliz, loe pahamin perasaan gue? Gue capek dengan ini semua. Gue bisa mati kalo kayak gini? Gue gak mau lagi liat matahari,” sambil terisak-isak gue ngomong sekenanya saja.
            “Keyz tenang-tenang, jangan nangis donk entar gue ikutan nangis nih. Ok! Erik gak bakal benci kok, Erik sayang kok sama Keyz, sekarang Keyz diem ya jangan nangis”hibur Erik.
Dengan susah payah gue manghentikan isakan tangis gue.
            “Hiks..... hiks, yah gue....gue berhenti nangis tapi loe gak bakal ngejauhin gue kan Rik?”tanya gue.
            “Iya, enggak. Udah dulu ya, tenagin diri loe dulu”.
            “Iya makasih ya Rik”.
            “iya”.
Klik mati. Kontak hp terputus tapi gue seneng ternyata Erik orang yang bisa ngertiin gue. Erik uadah buat gue semangat lagi. Makasih ya Rik. Entah berapa kali gue ngucapin terima kasih dalam hati gue hingga tubuh gue lemas yang dari pagi gue enggak makan, akhirnya gue pingsan.

***

“Keyz, bangun-bangun sayang” bunda gue ngebangunin gue.
“Ha........... bunda......... Keyz kenapa?”  tanya gue bingung.
“Kamu tadi pingsan sayang. Kamu kenapa Keyz? Gak biasanya kamu down kayak gini. Setahu bunda kamu itu orangnya ceria, gak pernah nangis, kamu pasti ada masalah, cerita dong Keyz” ungkap bunda.
Gue hanya diam memandangin langit-langit kamar gue.
            “Keyz gak baik loe nyimpen perasaan sedih sendirian? Kamu harus berbagi” desak bunda.
            “Gak Bun, Keyz gak ada masalah. Keyz cuma kecapean aja kok”. Gue terpaksa bohong karena gue gak mau bunda tau masalah gue, ini memang sifat gue yang nyimpen masalah sendiri sehingga gak ada yang tau perasaan gue. Gue cewek misterius. Saat gue tertawa, belum tentu gue seneng dan saat gue menangis belum tentu gue sedih. Saat gue bercanda mungkin itu ucapan jujur dari hati gue yang terdalam dan sebaliknya saat gue serius mungkin itu Cuma omongan bohong gue. Gue sulit ditebak dan dimengerti. Siapa yang bisa mecahin benteng misterius gue ya?
            “Keyz makan dulu yah, ya udah kalo kamu gak mau cerita, gak apa-apa tapi makan dulu ya, bunda suapin, biar kamu kuat lagi” kata bunda sambil nyodorin sendok berisi nasi lauk hangat ke mulut gue. Gue berusaha membuka mulut gue, terus setelah menelan makanan tadi, gue ketawa terbahak-bahak. Bunda gue bingung dan bertanya,” kenapa ketawa Keyz?”.
            “Ha.... ha....ha... Bunda khawatir ya? Ha... ha.... ha... bunda..... bunda.. kemarin bilang gak mau lagi nyuapin Keyz, eh malah sekarang nyuapin keyz... ha....ha....ha... bunda.... I love you”kata gue sambil memeluk bunda gue. Bunda tersenyum dan hatinya agak senang dan bangga sama gue karena gue gak pernah nyusahin dia. Gue ini mandiri dan ngatasin masalah gue sendiri.
            Setelah kejadian ini, kehidupa gue membaik, sama seperti biasa meskipun gak ada Sandi tapi gue ngerasa bebas dan plong. Erik juga sudah jadi sahabat gue. Erik sering datang ke rumah gue, ngebuat gue ketawa gue setiap hari, ngebuat gue nyaman dan semangat. Kini perasaa sedih sudah gak ada lagi . tinggal satu perasaan lagi yang mengganjal bahwa gue belum bisa ngelupain Sandi. Hati bue masih dominan ke Sandi. Sampai akhirnya gue nyelidikin perasaan Sandi dengan membeli nomor baru.

***

Habis maghrib gue misscall Sandi dan gak lama gue nerima pesan dari Sandi, singkat abiz cuma nanya “nie sapa?” gue jawab ni cewex X-2, biar dia gak nyangka kalo ni nomor gue. Trus gue tanya sama dia.
            Sandi, loe udah putusan sama Keyz? Kenapa?
Dia balas:
            Iy gue udah putusan sama dia gara-gara aku di sangkain selingkuh, padahal gak, malah sekarang dia yang selingkuh.... gue sakit hati.
Aduh! Sandi, loe yang naykitin perasaan gue. Kapan gue selingkuh? Gue gak pernah selingkuh. Gue balas lagi:
            kok bisa gitu ya? Aduh sabar aja ya, loe mau balikan lagi sama dia gak?
Di balas Sandi:
            Gak tau kenapa? Ah! Aku udah males mau balikan lagi sama dia, aku pengen bebas dulu.
Kurang puas gue balas:
            Sandi loe harus tegas donk! Mau balikan or gak sama Keyz? Kalo loe gak mau balikan lagi sama Keyz bilang dengan tegas “Gue benci sama Keyz!.
Gue dapat balasan dari Sandi yang nyakitin banget:
            iya, gue benci banget sama dia, mang knapa?
Hati gue hancur tapi dengan sabar gue balas lagi. Gue masih pengen tau perasaan dia. Ada sedikit harapan agar dia mengatakan kalo dia masih sayang sama gue.
            Gak, gue Cuma pengen tau perasaan loe aja. Gue tau banyak tentang kiki tapi gue bukan teman akrab kiki, gue temen akrab Edo, kakaknya, loe mau tau gak kiki itu gimana?
Pancing gue siapa tau dia masih mau cerita tentang gue tapi ternyata.....
            Buat apa? Gue gak mau ngurusin dia lagi.... dan dia pun gitu kan? Eh udahan dulu ya, gue mau tidur, gue ngantuk.....
Sandi seandainya loe tau bagaimana perasaan gue sekarang?
Gue belum puas, gue masih berharap dia masih ada perasaan sama gue, gue sms dia:
            Iy deh
            Eh ada satu berita lagi yang ngejutin loe tapi mingkin loe gak peduli lagi, Kiki kecelakaan magrib tadi, sekarang dia diarawat di rumah sakit umum, dia kritis sekarang coz dia banyak kehilangan darah. Tadi magrib gue ditelpon Edo dan barusan Edo bilang kalo Kiki bawa foto loe, foto loe berlumuran darah. Sekarang foto loe udah di gue, loe kyk mafin ya
            Ya udah med bobok..... have a nice dream.......
Setelah itu dia gak pernag balasa sms dari gue. Gue sedih banget ternyata dia bener-bener gak peduli sama gue. Bahkan, jika gue mati, dia gak kan sedih karena bagi dia gue udah mati. Sandi, itu keputusan loe, itu hak loe, itu terserah loe, gue gak bisa larang or cegah lagi. Gue pasrah, gue gak bisa buat apa-apa lagi. Tapi jauh di sudut hati gue, gue masih menyimpan perasaan gue sama loe. Gue sayang loe.

***
Besoknya ketika gue mau pergi ke sekolah, tiba-tiba hp gue bunyi. Roy memanggil. Gue angkat:
            “Assalamialikum Roy, ada apa?” tanya gue.
            “Keyz Sandi pindah sekolah. Sekarang dia ada di Bandara Soekarno-Hatta. Dia mau ke Malaysia. Kalo loe sayang sama Sandi, kejar Sandi sekarang Keyz. Kejar.... kejar.”
Gue langsung pergi ke Bandara Soekarno-Hatta. Gue gak peduli lagi dengan sekolah, yang ada dipikiran gue adalah Sandi. Gue gak ingin kehilangan Sandi. Dengan air mata bercucuran gue berlari. Setelah sampai di Bandara, gue menuju pesawat yang Sandi tempuh. Dengan memohon pada petugasa bandara, gue bisa masuk di areal pesawat terbang. Lau gue teriak dengan sekeras-kerasnya.
“SANDI.......... SAN....... DI...........”
Tetapi itu semua percuma,Sandi udah naik pesawat dan pesawat itu sudah terbang meninggalkan jejak di atas rumput. Bagai oarang bodoh gue kejar pesawat itu sambil teriak memanggil namanya seperti orang gila, sampai lelah gue kejar, gue terjatuh dam menangis. Baru gue sadari kalau gue mencintai dia namun semua sia-sia. Sandi sudah pergi bahkan dia enggak kasi tau gue kalau dia pergi. Dia pergi ninggalin gue, hati gue pilu.
            Tiba-tiba gue liat sepasang kaki di depan gue kemudian menunduk dan ada sebuah tangan di atas kepala gue. Gue beranikan diri melihat dan ternyata itu Erik. Erik menghapus air mata gue, menarik kepala gue ke depan dadanya. Disana gue menangis tersedu-sedu. Erik juga menitikanair mata sambil berkata,
            “Menangislah. Menangislah di dadaku. Menangislah jika kau ingin menangis.”
            Sambil membelai kepalaku air matanya terus mengalir. Gue gak bisa ngomong, gue ngerasa Erik begitu baik sama gue. Lalu kemudian Erik menjauhkan kepal gue dari dadanya kemudian menghapus air mata gue lalu berdiri sambil memapah gue. Lalu dia berkata:
            “Cukup kau menangis, aku gak ingin lagi liat kamu nangis, aku ingin kamu tersenyum kembali. Aku ingin melihat Keyz yang duldu lagi. Jangan pernah tangisi Sandi lagi. Lupakan Sandi kumohon. Bukalah pintu hatimu untuk orang lain. Keyz masih banyak orang yang mencintai kamu. “Baru kali ini gue denger dan liat sosok Erik yang serius, lalu ia melanjutkan perkataannya tadi”, keyz sebaiknya kamu pulang dan istirahat, nanti aku buatkan surat izin. Aku ingin melihat senyum kamu besok. Pulang yuk, aku antar” ajaknya.
            Gue hanya bisa mengangguk. Erik terima kasih. Terima kasih. Terima kasih.

***

Sesampainya di rumah gue langsung rebahan. Sorenya Roy, Allex, Defi, Evo, dan Riyo ke rumah gue. Gue bingung kenapa mereka rombongan dateng ke rumah gue?
“Eh kalian tumben rombongan kayak gini, kenapa?”tanya gue.kemudian Riyo menjawab  setelah mereka saling berpandangan.
“Keyz, kami pengen loe tau semuanya agar loe gak mikirin tantang Sandi dam bimbang untuk nerima Erik. Tapi Keyz loe harus janji untuk gak menjadi murung lagi”.
“Iya Keyz, kami semua ngerasa kehilangan loe. Kemana loe yang dulu. keyz yang dulu udah hilang dan kami pingin loe kembali. Kami ingin tertawa dan bercanda bersana loe lagi”. Ucap Defi dangan mata berkaca-kaca. Gue hanya bisa diam dan menatap satu persatu dari wajah mereka dengan air mata yang hampir tumpah.
“Keyz, loe mesti tau ini. Sebenernya Sandi pergi ke Malaysia bukan Cuma untuk ngelanjutin sekolah disana tetapi juga untuk mengejar Reva. Jujur dia nembak loe karena Sandi gak tahan hubungan jarak jauh. Dengan kata lain, loe Cuma peralihan aja,” Lanjut Riyo.
Kini air mata yang hampir tumpah itu sudah mengalir deras dari kedua sudut mata turun ke pipi membasahi pakaian yang gue kenakan. Defi dan Roy memegang tangan gue erat-erat.
“Keyz, loe harus tau juga bahwa yang sebenernya tulus mencintai loe adalah Erik. Loe inget gak setiap loe nangis, sedih, kangen, siapa yang ada disamping loe? Erik? Lanjut Allex. Gue Cuma bisa ngangguk dengan air mata mengalir.
“Keyz, malam sebelum Sandi pergi, Erik ke rumah Sandi dan mohon pada Sandi agar tidak pergi ke Malaysia. Erik mohon pada Sandi agar mau balik sama loe. Tapi Sandi gak mau, Erik mukul Sandi dan pulang sambil menangis. Dia gak ingin kamu sedih. Keyz, dia rela hatinya hancur demi loe, demi kebahagiaan loe. Keyz, Erik benar-benar mencintai loe. Keyz, setelah loe tahu ini semua, kami harap loe membuka hati dan gak bimbang untuk menerima Erik” jelas Evo.
Gue nangis kembali, Defi memeluk gue.
“Oh ya, hampir lupa”,seru Roy.
“Apa?!!!” tanya kami semua, dengan seketika tangisku berhenti.
“Kok kalian lupa sih?! Erik hari ini mau pindah. Kita harus tahan Erik. Keyz, loe cinta kan sama Erik?!!” Jelas Roni, spontan gue mengangguk. Lalu, mereka membawa gue ke rumah Erik. Sampai di depan pagar gue turun dari mobil dan teriak.
“Eri.........iiiik.....”
Erik yang lagi ngangkat kardus langsung menoleh ke arah gue, dia terkejut dan meletakkan kardusnya. Gue berlari menuju Erik dan ketika mendekat gue langsung mendekap Erik sambil nangis gue berkata:
“Erik loe jangan pergi. Gue cinta sama loe. Erik loe gak pergi kan? Gue baru sadar kalo loe yang tulus mencintai gue”.
Erik tersenyum sambil membelai kepala gue, lalu dia berkata:
            “Dasar cengeng, dasar buntet, dasar bodoh, kata siapa gue mau pergi. Gue Cuma mau pindah rumah ke sebelah, bukan ke negara lain atau pulau lain”.jelas Erik.
            “Benarkah?” kataku sambil melepaskan dekapanku.
            “Iya benar. He..... he” jawab Erik. “Keyz gue gak salah denger kan kalo loe cinta sama gue”.
            “Enggak Erik, gue tulus mencintai loe. Kalo loe tulus mencintai gue, kenapa gue gak?” jawab gue.
            “Iya percaya, trus gimana janji loe? Janji yang 17 tahun itu?” tanya erik.
            “yah gue mau pacaran sama loe setelah umur gue 17 tahun”. Jelas gue.
            “Benarkah Keyzilla Fira?” tanyanya lagi.
            “Benar pangeran Erik Fernando”, jawabku.
            “Janji?”
            “Janji” kata gue sambil mengulurkan kelingkingku dan Erik menyambutnya. Seraya semua orang termasuk gue dan Erik berkata.
“JANJI KELINGKING”
Semuanya bertepuk tangan dan tertawa. Ternyata kisah cinta gue bagus juga ya.


­****THE END****