Senin, 19 September 2011

bintang dan bulan part two


            Bintang … akankah  dia mencintai bulan? Hanya Tuhanlah yang tahu perasaan bintang yang sesungguhnya …Sementara bulan terus berharap …baiklah kita lanjutkan kisahnya …
            Suatu malam saat bulan sedang melakukan aktivitasnya sehari-hari yang tak lain berotasi dan berevolusi. Mengingat janji bulan pada bumi pada bagian satu telah diceritakan. Bulan melaksanakan janjinya, bulan menampakkan senyuman termanis dan sinar terindah yang pernah ada, sinar yang diberikan matahari dahulu padanya. Bulan purnama itulah namanya.
            Tidak ada satu pun makhluk ciptaan tuhan yang tidak suka akan purnama bulan. Begitu manis dan indah. Hari itu bertepatan pada suatu tahun cahaya yang istimewa. Setiap berapa tahun cahaya, semua planet yang mengitari matahari akan berbaris bersama-sama mengitari matahari. Sehingga setiap planet bisa saling bertegur sapa. Planet bumi amat dekat dengan venus dan merkurius. Mereka bertiga memang berteman. Merkurius adalah planet yang dekat dengan Matahari namun tak sedekat matahari dan bulan dahulu saat planet-planet belum diciptakan.
            Merkurius berperawakan agak gelap namun terang kebiru-biruan cukup tampan untuk dipandang. Bersifat bijaksana layaknya abang. Sedangkan venus berperawakan terang keorange-orengean indah tampan dan imut. Venus bersifat tegas dan berjiwa setia penuh kasih sayang. Itulah sahabat-sahabat terdekat bumi.
            Saat purnama ini, venus melihat bulan dengan amat terkagum-kagum. Memang sebelumnya venus sudah menyukai bulan, karna keceriaan bulan dan kelakauan bulan yang apa adanya pe-de dan lucu. Lama venus memandang bulan. Makin hari bulan trlihat manis di mata vennus, ingin rasanya venus juga bisa berkomunikasi dengan bulan seperti teman yang lainnya. Dan suatu hari bumi mmperkenalkan venus dan merkurius dengan bulan. Bulan begitu supel sehingga tak cukup lama untuk akrab dengan dua planet itu.
            Lama waktu berlalu, bulan masih sibuk memikirkan bintang, sementara venus sibuk memikirkan cara untuk lebih dekat dengan bulan. Maka suatu hari venus menyatakan cintanya pada bulan, bulan terkejut dan tersanjung, namun bulan masih amat mencintai bintang. Sehingga lan menolaknya, akan tetapi venus tetap mencintai bulan sampai kapan pun. Ia tetap setia pada bulan. Yah itu haknya venus.
            Kembali pada bintang, sebenarnya bintang memiliki teman dekat bernama komet Harley dan satelit mars. Komet Harley, dingin, bercahaya cukup tampan dan bersifat bijaksana, bergerak cepat namun tepat menuju tujuannya, komet Harley terlihat begitu dingin namun hangat dan juga berperasa. Sedangkan satelit mars begitu lucu, mungkin pintar tapi satu hal yang pasti dia seperti kakak yang suka menghibur.
            Ok . Next to the story. Cerita ini, terlepas dari bulan. ia tidak tahu apa yang dibicarakan oleh bintang dkk. Dan para pembaca pun tidak boleh tahu. Singkat cerita, salah satu teman bintang diperintahkan oleh Rabb untuk setiap 4 tahun sekali berpindah tempat melewati bumi. Maka, bintang pun menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan rasa yang tak terbendung itu pada bulan. hei, kenapa bintang tak memerintahkan satelit mars saja ya? Apakah satelit mars terlalu bodoh untuk itu? Tidak. Karna sesuai karakter satelit mars terlalu jujur dan tak pandai mengolah kata seperti komet Harley. Ehem, bisa dikatakan komet Harley lebih pintar dari satelit mars.
            Ok. Cukup tentang itu. Ini bagian inti dari yang pembaca tunggu-tunggu. Apakah isi hati bintang sebenarnya?
            Hari dimana komet Harley bertugas untuk berpindah tempat melewati bumi, komet Harley akan bercerita dan memancing perasaan si bulan terhadap bintang. Lalu sesampainya komet Harley pada bumi, dan ia bertemu bintang. Ia memperkenalkan dirinya bahwa ia adalah teman bintang. Komet Harley bertanya kepada bulan. Wahai bulan mengapakah engkau selalu melihat bintang? Bulan menjawabnya dan menceritakan mengenai matahri kepada komet Harley. Komet Harley tersentuh, dan amat tersanjung dengan cerita si bulan. Saat si komet Harley mau mengatakan isi hati sang bintang kepadanya, tiba-tiba waktu komet habis dan komet pun harus meninggalkan bumi dan bintang.
            Dari perjumpaan itu, bulan bertanya-tanya dlam hati, mengapakah tiba-tiba si komet bertanya seperti itu kepadanya?  Apakah bintang menyukainya? Ia terlihat begitu bahagia sekaligus gundah dan bingung. Maka ia minta pendapat pada teman satelit bumi lainnya yang slalu berada disisinya. Si satelit bumi lainnya itu pun berkomentar. Wah  itu pasti utusannya bintang. 63 persen dia mungkin juga mencintaimu bulan. Wah  mendengar komentar satelit bumi lainnya itu bulan amat riang gembira. Sehingga malam itu ia pun bersinar walau saat itu bukan purnama. Indah  sekali. Namun itu belum pasti kan? Ah! Peduli amat yang penting aku bahagia sekarang bulan pun terus bersinar.
            Sementara bintang bimbang, apakah si komet sudah menyampaikannya pada bulan?  Ah! Bintang gundah dan bimbang, lalu kemudian bintang tak mampu lagi menahan rasa gundah itu. Pada akhirnya, ia  pergi mengunjungi mars untuk bertemu dengan sahabat lamanya si satelit mars.
            Satelit mars amat senang dengan kedatangan sahabat lamanya itu, sudah lama bintang tak berkunjung. Dalam hati si satelit mars bertanya ada gerangan apakah  si bintang itu datang mengunjunginya. Maka, si satelit pun bertanya dan si bintang menjelaskan panjang lebar. Si satelit mars pun mengerti dan bintang pulang ketempatnya lagi.
            Kedatangan bintang ke planet mars yang amat dekat dengan bumi itu, diketahui oleh bulan. bulan pun semakin riang dan merasa bahwa apa yang dikatakan temannya itu benar bahwa memang si bintang menyukai bulan.bulan kian bercahaya seindah-indahnya membuat semua terpesona akan cahayanya. Karna gejolak hati si bulan begitu melejit-lejit, si bulan pun ingin menanyakannya pada si satelit mars.
            Tak panjang lebar, si bulan langsung menanyakannnya pada si satelit mars. Wah, si satelit bingung nieh harus bicara dari mna dan apa? Akhirnya si satelit mars bertanya balik apakah bulan suka bintang. Bulan jujur dia suka bintang, namun bulan sadar bahwa bulan menyukai pluto. Si satelit mars yang lucu itu pun terkejut? Lalu dia menjawab bahwa tidak semua yang kita lihat itu sama dengan yang aslinya. Bulan bingung maksud dari perkataan si satelit. Ia pun bertanya apa maksudnya? Si satelit menjawab bahwa si bintang dari sejak dahulu sudah ada yang ia sukai. Ha?! Shock! Bulan serasa mau pecah. Sinarnya langsung redup. Namun ia berusaha tersenyum kepada satelit mars. Bulan bertanya kembali, apakah si bintang itu membencinya? Dan kenapa bintang tak mau berkomunikasi dengannya? Si satelit menjawab karna ia ingin menjaga jarak namun bintang tidak membenci bulan. Bulan pulang dengan redupnya terdiam tanpa bicara tidak pada bumi tidak pada temannya tidak juga pada venus. Selalu redup.
            Dua kali hatinya jancur karna dua cahaya. Ia membanci cahaya. Membenci dirinya yang terlalu ge-er. Membenci. Hingga tiap saat tiap hari dia menangis muram. Menangis. Menangis. Dan menangis. Ia melepas cahaya yang diberikan matahari atas persetujuan Tuhan. Bumi redup di malam hari. Setiap malam terasa dingin manusia kesusahan. Dan matahari semakin panas.
            Tuhan sedih akan bulan. mungkin inilah catatan dan janji Tuhan. Bahwa dunia hanya sementara. Bulan pecah hancur berkeping-keping mati hangus hilang melayang diangkasa dan keluar dari galaksi bima sakti dan masuk dalam black hole. Bumi tak bisa hidup tanpa bulan bumi pecah atas izin Tuhan umat manusia sampai pada titik dimana disebut KIAMAT.
            Hilang. Semua hilang. Bulan mati karna cinta. Bumi ikut mati karna cinta pada bulan.
            Cinta. Jika kau mencintai kau harus tanggung resikonya. Jika kau mencintai kau harus tahu apa itu cinta. Namun karna taka da sesuatu pun yang dapat mengerti atau mendefenisikan arti cinta dengan jelas. Maka cinta hanyalah sebuah hal yang abstrak. Cinta kehidupan yang begitu sadis juga pembunuh yang begitu manis. Itulah cinta.

Bulan dan bintang hanya sebuah cerita abstrak cinta untuk orang yang pernah  jatuh cinta dan pada akhirnya benar—benar jatuh terpuruk.

The end ….

Writer: kiki ayu winarni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar